Tahukah Sahabat Ayu, salah satu penyebab kematian pada wanita adalah kanker leher rahim/Cervical cancer. Menurut data yang ada di Indonesia, setiap 1 jam ada 1 wanita meninggal karena kanker leher rahim dan diperkirakan 38 wanita Indonesia terdiagnosis menderita kanker leher rahim setiap harinya. (Globocan, 2013). Kanker leher rahim merupakan kanker ke-2 yang terbanyak pada wanita setelah kanker payudara, yang seringkali diketahui pada stadium lanjut.
Kanker leher rahim/ Kanker Serviks merupakan tumor ganas yang terjadi di leher rahim yang disebabkan oleh terjadinya infeksi HPV atau Human Papilloma Virus. HPV sendiri adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Ada lebih dari 120 tipe HPV dan diantaranya ada 30 tipe HPV yang menginfeksi daerah kelamin, beberapa tipe tersebut bisa berbahaya bahkan menyebabkan kematian.
Tipe HPV yang biasanya menginfeksi yaitu tipe 6, 11 yang menyebabkan kutil kelamin dan tipe 16, 18 yang menyebabkan kanker leher rahim. Pada umumnya, infeksi HPV seringkali akan hilang dengan daya tahan tubuh yang baik dan tidak menimbulkan gejala. Namun pada kasus infeksi HPV yang berlanjut pada wanita, infeksi HPV dapat mengakibatkan perubahan sel di leher rahim menjadi sel yang kita sebut kanker serviks hingga 10 tahun kemudian.
Pada awalnya saat terjadi infeksi HPV memang tidak akan ada gejala yang dirasakan oleh wanita yang terinfeksi (silent symptoms), namun apabila infeksi HPV terus berlanjut hingga beberapa tahun kemudian, wanita yang terinfeksi dapat mengalami gejala berat dan seringkali sudah mencapai stadium lanjut dari kanker leher rahim atau serviks. Adapun efek samping yang dialami seperti, perdarahan saat berhubungan, keputihan yang berbau dan banyak, perdarahan di luar menstruasi, nyeri panggul, gangguan berkemih maupun buang air besar. Pada tahap ini sebaiknya Sahabat Ayu harus konsultasi dengan Dokter terkait agar bisa dilakukan tindakan selanjutnya.
Tingkat atau Stage Kanker Serviks
Source : https://www.shutterstock.com/id/image-vector/cervical-cancer-carcinoma-cervix-malignant-neoplasm-166769894
Data menunjukkan bahwa 8 dari 10 wanita mudah terkena infeksi HPV. Penularan infeksi HPV tidak hanya melalui kontak seksual tapi bisa melalui rute non-seksual. (Bosch, Qiao, & Castellsague, 2006). Oleh karena itu, untuk menjaga area kewanitaan kita agar terlindung dari virus HPV dan infeksi area kewanitaan lainnya, penting banget, lho, Sahabat Ayu untuk selalu menjaga dan merawat area kewanitaan kita. Berikut tips dan cara yang benar untuk merawat organ intim kita :
- Rajin membersihkan area kewanitaan secara rutin dengan pembersih kewanitaan yang pH nya 3,5-4,5
- Rajin mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali
- Tidak saling bertukar handuk
- Tidak saling bertukar pakaian dalam
- Tidak memegang area kewanitaan dengan tangan yang kotor
- Tidak berganti-ganti pasangan
- Rajin melakukan pemeriksaan papsmear setahun sekali bagi yang sudah ada kontak seksual
- Dan melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus HPV
Untuk vaksinasi mencegah infeksi HPV tidak perlu menunggu setelah menikah, vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV dapat diberikan dari usia sejak dini yaitu usia 9 tahun – 14 tahun dengan 2 x dosis pemberian, tetapi untuk Sahabat Ayu yang sudah berusia lebih dari 14 tahun akan diberikan suntikan pencegahan sebanyak 3x sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Ayo Sahabat Ayu tunggu apalagi?? Yuk, jangan tunda untuk selalu menjaga area kewanitaaan sejak dini agar terhindar dari infeksi bakteri, virus dan jamur di area kewanitaan.