https://hub.rectmedia.com/sumberayu/images/news/yuk,-kenalkan-seks-edukasi-pada-anak-dengan-5-cara-ini-2210ddc.jpg

Yuk, Kenalkan Seks Edukasi pada Anak dengan 5 Cara Ini



Banyaknya kasus kekerasan seksual yang marak terjadi pada anak saat ini cukup mengkhawatirkan. Bagaimana pun kejadiannya, yang namanya kekerasan seksual merupakan kesalahan pelaku. Meski begitu, bukan berarti kita tidak bisa melakukan sesuatu untuk membantu anak melindungi diri. Salah satunya adalah dengan mengajarkan seks edukasi pada anak sejak dini. Dengan begitu, anak pun bisa lebih waspada dan mawas diri. Bagaimana caranya? Simak jawabannya di bawah ini!

Ajarkan konsep perbedaan jenis kelamin

Pendidikan seks sebenarnya tidak sulit dan sebaiknya jangan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tabu. Hal pertama yang bisa Sahabat Ayu lakukan adalah mengajarkan konsep perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Konsep ini juga berguna untuk mengajarkan anak untuk mengenali bagian-bagian privat tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain. Dengan begini, jika misalnya ada orang lain yang menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan melakukan hal tersebut, anak bisa lebih waspada dan tahu bahwa hal itu tidak seharusnya dilakukan.

Tanamkan budaya malu

Mengajarkan rasa malu agar anak dapat menghargai dirinya sendiri merupakan salah satu pentingnya seks edukasi anak. Ajarkan batasan-batasan dalam bermain dengan lawan jenis. Ayah bisa mengajari anak laki-laki, sedangkan anak perempuan bisa diajari oleh ibu. Berikan arahan untuk tidak mengganti atau melepas pakaian di depan umum. Bangun kebiasaan yang positif, jelaskan bahwa anak tidak boleh buang air di sembarang tempat atau di tempat terbuka. Ajari anak tata cara membersihkan diri dan mengenali area sensitif dirinya. Kenalkan anak bagian-bagian tubuh beserta fungsinya.

Bagian yang tidak boleh disentuh

Selanjutnya, setelah anak memahami area sensitif, berikan pengetahuan bahwa bagian tersebut merupakan area yang tidak boleh disentuh selain oleh dirinya sendiri dan orang tuanya. Beri penjelasan bahwa bagian tubuh tertentu itu juga tidak boleh dilihat orang lain. Misalnya bibir, dada, dan organ-organ reproduksi. Tegaskan bahwa bila ada orang lain berani menyentuh area sensitif tersebut, anak harus berani untuk mengatakan ‘tidak mau’, berteriak sekeras-kerasnya, dan melapor pada orang tua. Jelaskan bahwa alat kelamin tidak boleh dipertontonkan sembarangan. Ajari anak untuk memberi tahu orang tua bila mendapat perlakuan yang tidak pantas.

Pisahkan tempat tidur

Penting untuk memberi jarak ruang tempat tidur dengan memisahkan kamar. Pisahkan tempat tidur anak dengan orang tua ataupun adik dan kakaknya. Banyak pula kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh saudara kandung.  Beberapa kasus ditemukan kakek mencabuli cucunya, kakak mencabuli adiknya, dan lainnya. Memisahkan tempat tidur perlu diupayakan sejak anak masih kecil. Tidak perlu tabu untuk membicarakan seks dengan anak. Lindungi anak sejak dini dengan memberikan pendidikan seks melalui cara yang benar.

Diskusi sederhana

Seks edukasi pada anak dapat dimulai dengan melakukan diskusi sederhana bersama dengan anak. Buatlah suasana yang menyenangkan dan jawab pertanyaan anak dengan lemah lembut. Jelaskan fakta dan realita yang terjadi dengan bahasa yang mudah dipahami anak dan tidak menakut-nakuti anak.

Semakin berkembangnya zaman, pemikiran anak akan semakin bertambah dan menanyakan hal-hal kritis. Anak perlu mendapatkan informasi yang tepat dari orang tuanya, bukan dari pihak luar atau dunia maya yang bisa menyesatkan anak. Dengan rasa ingin tahu yang besar bila anak tidak dibekali dengan pendidikan seks yang tepat, maka anak akan berusaha mencari jawabannya dari orang lain atau teman sebayanya yang belum tentu bisa memberikan informasi yang benar.

 

Itu dia cara yang tepat mengenalkan seks edukasi pada anak. Penjelasan dapat lebih menarik dan jelas dengan dibantu gambar anatomi tubuh. Sesuaikan pula dengan usia anak dan berikan deskripsi yang mudah dipahami oleh anak. Seks edukasi untuk anak dan seks edukasi untuk remaja tentu melibatkan pendekatan yang berbeda. Bila Sahabat Ayu memberikan edukasi seks pada anak dengan benar, maka dapat membantu pemahaman anak, mencegah pengaruh buruk lingkungan, dan agar anak terhindar dari bahaya kekerasan seksual.