Sahabat Ayu, pada umumnya masa pubertas perempuan berlangsung ketika anak Anda memasuki usia 10 sampai 15 tahun. Sedangkan, anak laki-laki baru akan memasuki masa pubertas di rentang usia 12 sampai 15 tahun. Tak heran jika di tingkat akhir Sekolah Dasar anak perempuan terlihat tumbuh lebih pesat jika dibandingkan dengan anak laki-laki. Lantas, mengapa bisa demikian?
Adanya pengaruh perubahan hormon
Jika dilihat dari segi hormonal, pubertas merupakan masa perkembangan organ seksualitas anak. Perubahan fisik perempuan pada masa pubertas dipengaruhi oleh hormon esterogen yang memicu jerawat, perubahan pada bentuk payudara, pinggul, hingga tumbuhnya rambut kemaluan di area kewanitaan. Selain itu, ciri-ciri pubertas pada perempuan yang paling utama adalah ketika mereka sudah mengalami menstruasi pertama.
Masa pubertas perempuan memang biasanya 1-2 tahun lebih cepat jika dibandingkan dengan laki-laki, namun perempuan akan mengakhiri masa pubertas yang lebih cepat pula nantinya. Anak perempuan akan mencapai tinggi dewasa sekitar empat tahun setelah ciri-ciri pubertas pada perempuan muncul, tetapi anak laki-laki justru akan terus tumbuh selama sekitar enam tahun setelah tanda-tanda pubertasnya terlihat.
Perbedaan kemampuan otak
Peneliti dari Newcastle University mengungkapkan bahwa otak anak perempuan mulai merampingkan diri pada usia sepuluh tahun, sedangkan pada otak laki-laki baru mulai merampingkan diri di usia tiga belas tahun. Perlu diketahui kondisi otak yang mengecil ini menyebabkan hubungan antar sel-sel di dalam otak yang tidak diperlukan terpangkas, sehingga logika anak perempuan terkadang dikendalikan oleh perasaannya.
Tak heran jika pada masa pubertas, perempuan memiliki kondisi emosi yang cukup labil, yaitu mudah menangis atau bergembira atas hal-hal sepele yang terjadi di sekitarnya. Kondisi ini tidak dialami oleh anak laki-laki yang hingga dewasa kelak membuat mereka terlihat lebih tegar dan tangguh dibandingkan dengan anak perempuan. Padahal dalam beberapa kasus, laki-laki dewasa juga membutuhkan sosok perempuan untuk meredakan emosinya yang mudah meletup-letup.
Faktor kebutuhan nutrisi yang tak sama
Sahabat Ayu, alasan lain yang menjadi penyebab masa pubertas perempuan lebih cepat terjadi jika dibandingkan dengan anak laki-laki adalah faktor kebutuhan nutrisi yang tak sama meski mereka berada di rentan usia yang sama. Menjelang usia dua belas tahun, umumnya anak perempuan memiliki nafsu makan yang lebih besar sehingga hormon yang dilepaskan dari sel lemak yang terdapat di tubuh memainkan peran dalam memicu proses pendewasaan lebih efektif.
Sebaliknya, anak laki-laki justru baru akan mengalami proses pendewasaan tersebut setelah berusia 14-15 tahun. Lebih lanjut, Dr Franziska Baltzer, Direktur Program anak-anak dan Ginekologi dari Montreal Children's Hospital juga menambahkan bahwa untuk mengalami menstruasi pertama, anak perempuan harus mencapai berat badan tertentu yang ideal dengan ukuran tinggi tubuhnya sehingga membutuhkan lebih banyak makanan bergizi.
Kondisi lingkungan sosial
Di Indonesia, kondisi lingkungan sosial juga sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya masa pubertas terhadap anak perempuan. Dalam hal ini, aturan atau norma yang ada di masyarakat menerapkan aturan yang berbeda antara lelaki dan perempuan. Secara tidak langsung hal ini juga mempengaruhi kondisi psikologis anak perempuan dan membuatnya mengalami pubertas lebih cepat.
Selain itu, anak perempuan di usia tertentu juga dituntut banyak hal sehingga jadi dewasa secara tak langsung. Misalnya, sampai di usia 15 tahun anak laki-laki masih bebas bermain layang-layang di lapangan, sedangkan anak perempuan yang menginjak usia 12 tahun justru lebih mengurangi aktivitas di luar rumah karena ‘image’ yang harus dibangun menyebabkan anak perempuan tidak boleh terlalu lama keluyuran atau berada di luar rumah.
Sahabat Ayu, wajar ketika anak perempuan Anda mengalami pubertas lebih cepat jika dibandingkan dengan saudara laki-lakinya. Anda tak perlu panik, kecuali jika anak tersebut mengalami ciri-ciri pubertas pada perempuan di usia yang belum genap 7-8 tahun. Pastikan Anda selalu mengamati tumbuh kembang anak-anak dengan saksama agar tidak melewatkan periode penting yang akan mempengaruhi masa depannya kelak. Semoga bermanfaat!